Antara Mimpi, Harapan, dan Realita

ilustrasi / google
Apakah kamu pernah melihat dirimu menangis di antara bara api yang mengelilingimu? Ataukah pernahkah kamu melihat dirimu terbawa arus sungai yang deras? Ataukah kamu pernah melihat dirimu berjumpa dengan seseorang yang telah lama menghilang dari kehidupanmu sejak bertahun-tahun lalu? Lalu kamu terbangun dengan perasaan yang entah gelisah, riang, bahkan bahagia yang tak terkirakan lagi seolah apa yang menjadi mimpimu adalah harapan yang bakal mewujud realita? yah, nikmatilah mimpi-mimpimu itu sebab mimpimu bisa membawamu menuju realita yang penuh harapan.

Antara mimpi, harapan, dan realita
Mimpi? Aku pernah bermimpi diriku mati dan disimpan dalam keranda lalu dimasukkan ke dalam kuburan. begitu banyak orang-orang terdekatku yang menangis bahkankulihat ada yang pingsan karena kepergianku. Ah, begitu kehilanganyakah mereka padaku? Lalu, aku terbangun dengan perasaan  yang sungguh gelisah dan berharap semua itu hanya mimpi yang takkan menjadi realita secepatnya. sebab, masih banyak hal yang harus kutuntaskan. Ah, kau merasa Tuhan tidak peduli padamu.


Mimpi. Aku tahu, semua orang pernah bermimpi, apakah mimpinya menyedihkan, atau menyenangkan? bergantung ketergantungan dia dalam kehidupannya yang bisa mempengaruhi alam bawah sadarnya nanti ketika tidur. Sebab, ketika seseorang bermimpi, keterlibatan indra pendengaran, penglihatan, emosi, dan indra lainnya disertai dengan gerakan cepat mata atau dikenal istilah rapid eye movement sleep sangatlah besar. Oleh karena itu, ketika anda sedang bermimpi dan terbangun dengan perasaan yang campuraduk, maka tidaklah perlu heran dan mengernyitkan dahi. sebab, semua itu alamiah.

Bagi beberapa ahli, mendefinisikan mimpi dalam berbagai perspektifnya masing-masing. Di antaranya, Freud mendefinsikan mimpi adalah penghubung kondisi antara bangun dan tidur. Menurutnya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Sedangkan, ibnu Arabi mendefiniikan mimpi sebagai bagian dari imajinasi manusia berdasar pada apa yang ditafsirkannya. Pada hakikatnya mimpi lahir dari keinginan-keinginan kita yang tak dapat diwujudkan di dunia nyata sehingga segala hal yang berbentuk emosi yang meluap bisa menumpahruah dalam alam bawah sadar kita yaitu mimpi.

Dalam pandangan Al-Qur’an mimpi dinyatakan sebagai Roh ayan (jiwa) melayang-layang ke angkasa, melepaskan diri dari badannya, tetapi dapat kembali lagi, sedangkan jiwa yang lepas dari tubuhnya, kemudian tidak kembali lagi.

Apakah kamu percaya mimpimu? Semua bergantung individu manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda mengenai mimpi itu. Jelasnya, Apa yang kamu yakini dalam pikiran dan benakmu serta hatimu, maka itulah yang akan terjadi. Wallahu’alam. :)

Terkadang sebuah mimpi bisa membawamu pada perubahan yang lebih baik, jika sesuatu yang kamu mimpikan itu baik, maka berpositif thinking lah pada mimpi itu, sebab apa yang kamu harapkan dalam mimpi itu, seyogyanya akan mewujud dalam kehidupan realitamu. Percayalah. Dan, aku percaya. Mengapa demikian? Sebab mimpi itu akan memberi sugesti pada harapan-harapan yang terbangun dalam hidupmu kelak. Sama halnya, ketika kamu bermimpi tentang sesuatu yang buruk, maka akan memperngaruhi harapan-harapan yang kamu bangun dalam kehidupan nyatamu. Bayangkan, jika kamu bermimpi terbawa arus sungai yang deras dan menghanyutkanmu hingga  tenggelam, maka terkadang dalam kehidupan nyata kamu akan merasa takut jika melihat air atau sungai karena ini dipengaruhi oleh sugestimu sendiri.

Pada dasarnya, sebuah mimpi bisa membawa harapan dalam kehidupan nyata manusia. Jangan berhenti bermimpi, sebab pada mimpimulah segala harapanmu akan terbangun dengan baik dan mewujud nyata kelak. Tidak percaya? Buktikanlah. Seperti aku yang telah membuktikannya kini. sebagian dari harapan itu terwujud dari sebuah mimpi yang tak pernah kuduga kehadirannya. sebab mimpi tak pernah kita atur untuk hadir begitu saja. Ataukah ada yang mampu mengatur mimpi kita? :)

Wujudkan harapanmu dari mimpi yang indah. Jangan pernah takut memimpikan apapun, entah itu buruk atau baik, sebab segalanya bermula dari dirimu sendiri. Selamat bermimpi sahabat. Semoga harapanmu bisa mewujud kelak. Amin Allahhumma Amin.  :)

0 komentar:

Posting Komentar