Renungan untuk Pria Cuek


Written by Rianty Tayu Syafna

Sekadar melanjutkan tulisan sebelumnya tentang warning for Ladies bagi yang memiliki pacar cuek. Kali ini, saya akan menulis beberapa hal yang harus direnungkan oleh cowok cuek terhadap Ladiesnya yang sudah bersabar menghadapi sikapnya. Sebelum kamu benar-benar kehilangannya nanti, sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini.

*      Sensitif. Kata ini seolah menjadi hantu bagi pria. Mereka menganggap bahwa pria itu tak perlu sensitif, sebab itu ‘kata’ milik kaum hawa. Padahal, jika pria memahami bahwa selama dia masih berstatus sebagai mahkluk bernama’manusia’ maka kesensitifan dalam dirinya akan tetap selalu ada. Hanya terkadang tertutupi oleh sesuatu yang berlabel ego. Menurut wolipop.com (2010) bahwa “Ego seorang pria terkadang sangat tinggi. Ego inilah yang membuat mereka tidak sensitif.Mereka menghindar dari sifat sensitif karena takut terlihat lemah. Bila terlihat lemah, ia akan diejek dan dicela oleh teman atau

Attumate


[1] Entah kau-aku; ada yang terasa hilang
Melenyap dalam kawanan kabut di malam itu


[Didedikasikan untuk Alm. Syahrir daeng Nalla]

            “Sudahlah, ammak, ritual attumate itu membutuhkan  biaya banyak. Darimana kita memperoleh uang sebanyak itu dalam sekejap? Apakah kita harus berutang? Bukankah, daeng Nalla’ku juga sudah dikuburkan? Cukuplah kita mengundang tetangga-tetangga saja datang ke rumah untuk mengaji dan mendoakannnya, insya Allah, daeng Nalla juga sudah ikhlas kok.”
Ini perdebatan yang berulang dengan mamaku dan entah sudah berapa kali aku pun tak ingat sejak kematian Almarhum kakakku tiga hari lalu. Tragis. Yah, itulah kata yang patut kugambarkan untuk kematiannya yang mendadak. Aku masih ingat. Suatu siang di terminal di Surabaya. Handphone ku berbunyi.
            ‘Ndi’ tayu, bajik-bajik jaki? Nontonka berita tadi pagi kalo salah satu kereta tujuan Surabaya telah terperosok ke jurang. Bukanji kereta yang kau tumpangi toh?” Begitulah pertanyaannya dengan nada kekahawatiran begitu tinggi dan logat Makassarnya yang khas.

Perempuan itu Bernama Melani: Elegi Cinta yang Merapuh



Kepada lelakiku, Kusajakkan kau kali ini dalam kata yang tak begitu indah;
Di barisan rindu yang tak lagi terurai;
sebab di ketika itu, Kau akan meminang jiwa kekasihmu; sementara nyanyian jiwaku meredup di kawanan riang yang sepi malam ini.

Tak ada seorang pun perempuan yang pernah dan menginginkan dirinya hidup dalam sepi yang menggigit. Kala malam memeluk, sungguh pelukanmulah yang diharapkannya. Kala dingin menyapa, sungguh selimut ragamulah yang diinginkannya. Kala matanya menderaskan hujan yang perih, sungguh, tissue telapakmulah yang ingin menyapunya. Kala bibirnya menggulirkan riang yang riuh, sungguh, hanya bibirmulah yang diinginkan mendiamkannya. Lalu, kau di mana lelaki yang bersedia mempersuntingnya? Semisal perempuanmu tersesat di gurun sepi yang memilukan, maukah kau menjadi oase baginya? Semisal perempuanmu terjatuh ke lubang jurang yang dalam, maukah kau menjadi tangga yang menjulurkannya ke atas? Semisal perempuanmu terdampar di tepian samudra yang garang, maukah kau menjadi nelayan yang meminggirkannya ke hatimu? Sungguh, perempuan itu hanya ingin kau cintai, lelaki, bukan menjadi pemuas nafsumu yang kau telantarkan di piring kotormu. Sungguh, perempuan itu hanya ingin mengecap manisnya madu kasihmu, bukan menjadi leliar empedu di selangkanganmu. Perempuan itu, hanya ingin kau mengerti saja. Kamu tahukan syair lagu Doni Ada Band? Yah, perempuan itu hanya minta itu. Tak lebih.

Ini Puisi Milik Siapa Pak Presiden?



Ini puisi milik siapa?
Yang tersiar di alun-alun kota
Jajakan kerupuk mental yang memental
Di pangkuan malam yang meluka

Menelanjangi fiksi dengan imajinasi


            Ada fakta yang menarik dibahas sejak beberapa hari yang lalu. Event besar dalam dunia per-fiksi-an di kompasiana, selain hari fiksi kompasiana yang pernah digelar. Nama event itu adalah ajang festival fiksi kolaborasi-kompasiana yang berlangsung tanggal 18 maret 2011 mulai pukul 20.00 wib hingga 19 maret 2011. Mengapa saya katakan menarik? Sebab, ini kali pertama saya mengikuti event seperti ini, unik dan fantastik. Setiap peserta diharuskan berkolaborasi dengan yang lainnya baik satu orang maupun lebih dalam ajang tersebut. Euphoria itu berakhir kini. Tetapi, semangat pesertanya tak luntur sedikitpun, bahkan mereka sangat mengharapkan event ini bisa berulang lagi nanti. Sebab, kemesraan tiap peserta yang hanya ber’cinta’ di dunia maya terlihat menggemaskan, mulai dari peserta yang jatuh cinta pada pandangan pertama atau yang sudah berulang kali bersua dan bercengkerama di beranda dunia maya, baik di kompasiana atau di fesbuk. Semoga.

Balada Siasia: Pendekar Cinta


matahari hilang. rembulan menyia-sia. malu. malam apa ini?
lalu, gerimis menyanyikan luka malam yang ruah


tujuh purnama. menebas. musuh hilang nyawa. tujuh purnama. ia mencari lirih sayup cinta 
ah, kaukah yang tersenggol rindu menukik?


Penantian pendekar pedang naga, sebuah pertarungan ujung nyawa
bertemu musuh di seberang sana, kedua pedang pecah cahaya

Lelaki sunyi



Selain kematian, tak ada hal yang memilukan ketika rindumu tak terhantar lagi kepadanya. Setiap tetesan bening yang mengalir kadang menjadi pilu yang menyayat rongga dadamu. Lalu, di mana kurengkuh hatimu lagi jika yang terhampar di hadapku hanyalah wajah nisan yang hitam? Tahukah kamu? Seberapa kuat aku menahan gejolak tak ingin merindumu lagi, sekuat itu pula angan tentangmu yang lalu merayuku. Lalu, beginikah rupanya Sunyi? Sunyi yang Garang.


Perempuanku, Beginikah rupanya sepi?
Seperti semua mata menatapmu garang;


          Bulan tersungkur jatuh ke pangkuanku saat langit menderaskan airmata perihnya. Sedang malam mengerut. Mengabur. Mengubur sisa kenangan yang tersiar di jejak hujan. Kaukah Diandra Mayesha Putri Karaeng Bulaeng? Yang ingin kupinang dalam riak hati yang gemuruh. Yang ingin kucium di bawah temaram purnama yang menggeliat. Lalu, hujan begitu saja menghapus jejakmu. Ah, aku tak sanggup Ndi’. Aku lebih ingin membiarkan tubuhku tercabik-cabik oleh badik Kaengmu dibanding harus melihat mata beningmu mengucurkan airmata. Tapi, maukah kupinta satu hal kepadamu Ndi’? Jika kelak ku benar-benar tiada karena mempertahankan cintaku untukmu, maka makamkan aku di belakang rumahmu saja, agar kau leluasa mengunjungiku, menabur bunga rindu untukku.

Kau Dimana; Jangan Kembali Padaku


kau dimana? saat lukaku memerih di altar sunyi.
Kau dimana? saat rinduku ingin menemuimu
tergeletak di atas kubangan lumpur~pun kau tak pungut
Kau dimana~saat hatiku sungguh letih menghitung tiap derap langkah kisah yang tak usai pada ujungnya.

Kau dimana? saat kueksekusikan pemilik cinta tak mencintaiku.

ahh; mana kau tahu
Sebab, hatimu buta kini,
Tersesat di keriuhan cinta yang kaupuja

Kepada Lelaki bermata Sendu

Kepada lelakiku
Kusajakkan kau kali ini
Dalam kata yang tak begitu indah;
Dibarisan rindu yang tak lagi terurai;sebab
Diketika itu,
Kau akan meminang jiwa kekasihmu
sementara nyanyian jiwaku meredup
Dikawanan riang yang sepi malam ini.

Surat Cinta untuk Kekasihku (Part 1)

 
Menitip salam kepada kekasihku
Duhai engkau pemilik hati dan pemilik rindu yang senantiasa mengalunkan nada indah di harpa jiwaku dengan biola yang mengalunkan dawai  indah.
Duhai kekasihku, telah kuteguhkan hati mencintaimu sayang. Maka jangan memberi luka pada jejaknya lagi. Sebab, jika ini hanya euphoria untuk kita, maka segeralah memberi garis batas pada hati kita untuk berhenti. Jika ini nyata untukmu, maka tinggalkan jejak yang indah dihatiku.
Duhai kekasihku, betapa cinta dan kehilangan sangat tipis jaraknya. Ketika, hatiku mencintaimu dengan sepenuh jiwaku, akupun bersiap kehilanganmu hingga aku benar-benar kehilanganmu namun cinta yang kumiliki untukmu tak pernah hilang. Ditiap rinduku, kau menemuiku pada hembusan angin yang kadang harus lewat dikisi-kisi jendelaku, lalu kurasakan kau berbisik "aku datang menuntaskan rinduku untukmu, dear. Dan, jika kelak kau merindukanku, maka aku akan datang sebagai angin, dan saat kau mendengar bisikanku dalam desau angin, maka itulah aku didebaranmu. Dan saat kau merasakan angin bertiup saat aku tak ada didekatmu, itu aku. Sebab rindulah yang memberi nyawa pada angin yang berhembus ke arahmu.”

CINTA OM JEN DI USIA 45


Tentang ketiadaan
semuanya menjadi kosong
Seperti hujan yang
menyamarkan pelangi
memudarkan sinaran di rupamu


Siang ini, udara Jakarta sangat bersahabat. Langit biru tertutupi awan sendu. Jalanan tidak macet seperti pagi tadi. Sungguh, andai saja seperti ini tiap hari, mungkin saja tak ada kesunyian di hatiku yang selalu kurasakan. Ahh…. Nafasku terasa sesak jika kembali mengingat kenangan 20 tahun yang lalu. Sungguh, kenangan pahit itu masih berlarian di pikirku dan hatiku. Bahkan, tak ada jaminan untuk hatiku kapan aku bisa melupakan kenangan itu? Aku masih terkapar di sini ditemani kesendirian dan kesepian yang selalu menghinggapi batinku. Tapi, satu hal yang masih kusyukuri adalah cintaku yang tidak pernah luruh untuk Tuhanku dan karirku kini. Serta seorang ponakan cantik yang kuasuh sejak kecil. Novel Afrianty, usianya 19 tahun. Masih berkuliah di salah satu PTS ternama di kota besar ini. Dialah kebanggaanku. Pelipur laraku. Belahan jiwaku yang selalu mengisi hari-hariku di saat hatiku benar-benar mengimpikan kehadiran seorang istri dan tentu saja anak dalam kehidupanku. Namun, semua harapan dan impian yang ingin kuwujudkan sejak 20 tahun yang lalu  tidak terwujud. Tak ada istri yang memberiku motivasi  dan tak ada anak yang memberi warna hidupku. Masih terasa perih itu menikamku. Sakit yang entah kapan aku bisa menemukan pengobatnya. Usiaku pun sudah tak muda lagi. 45 tahun. Hatiku pun sudah tak mampu mengenali cinta untuk makhluk bernama wanita. Sri Aida Handayani, wanita yang pernah sangat kucintai, telah menikam hatiku secara kasar, mencampakkan ketulusanku, menghempas kesetiaanku. Ahhhhhhhh…….. mengapa masih sakit kurasakan???

Kopi dan Wanita: Tren Masa Kini?

(ilustrasi : google)
“Bagi saya, kopi itu kebutuhan”

KOPI. Jenis minuman satu ini sungguh tak lazim lagi kedengarannya bagi masyarakat dunia, umumnya dan Indonesia, khususnya, terutama pria. Beberapa kalangan menganggap bahwa pria pecinta kopi sudah dimaklumat pun perokok berat. Sejatinya seperti itu, benarkah? Sebab saya sendiri pun meragukannya. Namun, tentu saja, opini semacam ini sudah melebur bersama dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang ada sekarang.

Purnama Merindu

Seperti purnama merindu
Kuselipkan selembar inginku
Menemui-Mu

Tertatih dipikuk keheningan malam-Mu
Seperti keris Fajar menoreh luka
Pada wajah purnama

Kubisikkan sepenuh dahagaKu
Perlahan, kujumput rinduku
Yang terserak dipelataran bisingMu

Renungan untuk Pria Cuek

Written by Rianty Tayu Syafna

Sekadar melanjutkan tulisan sebelumnya tentang warning for Ladies bagi yang memiliki pacar cuek (#1 dan #2). Kali ini, saya akan menulis beberapa hal yang harus direnungkan oleh pria cuek terhadap Ladiesnya yang sudah bersabar menghadapi sikapnya. Sebelum kamu benar-benar kehilangannya nanti, sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini.

a. Sensitif. Kata ini seolah menjadi hantu bagi pria. Mereka menganggap bahwa pria itu tak perlu sensitif, sebab itu ‘kata’ milik kaum hawa. Padahal, jika pria memahami bahwa selama dia masih berstatus sebagai mahkluk bernama’manusia’ maka kesensitifan dalam dirinya akan tetap selalu ada. Hanya terkadang tertutupi oleh sesuatu yang berlabel ego. Menurut wolipop.com (2010) bahwa “Ego seorang pria terkadang sangat tinggi. Ego inilah yang membuat mereka tidak sensitif.Mereka menghindar dari sifat sensitif karena takut terlihat lemah. Bila terlihat lemah, ia akan diejek dan dicela oleh teman atau lingkungannya. Walaupun sebenarnya mereka memiliki sedikit perasaan sensitif, mereka memilih untuk tidak menunjukkannya.” Namun, pria juga harus sadar bahwa tidak selamanya rasa ego itu bisa mempertahankan hubungan dengan kekasih. Bahkan, terkadang bisa menjadi boomerang yang mengancam keselamatan hubungan kasih kalian. Oleh karena itu, sebaiknya sisi sentivisme Kamu perlu dihadirkan, meskipun hanya sedikit ketika pasangan Kamu (baca : Ladies) mulai terlihat menghindar. Paling tidak, anggaplah ini untuk menghargai wanita yang sudah tulus mencintai kalian. Tidak susah kan? 

Puzzle Cinta

Kekasihku, Keagunganku mencintamu
Ketika harus kurelakan dirimu dengannya

Pergilah, sebab cintamu tlah memilihmu
Dia adalah keindahan bagi alam
Tempat musafir cinta berkelana.

Disini, akan tetap kusemai rinduku
Diantara jiwa dan ruhku yang menggigil
dikehampaan hatiku.

Kau_Penasbih Cintaku_Aku_Kekasihku=Ikhlas

Dicomot paksa dari Om Google
Aku paham dengan hatiku sekarang. bahwa terkadang mencintai itu lebih menyakitkan, hingga kalimat yang selalu terngiang di indra dengarku bahwa “milikilah hati seseorang yang mencintaimu dengan tulus, ikhlas, bukan mempertahankan hati yang kau cintai tapi tak pernah engkau miliki.”

Saya sadar dengan sesadar-sadarnya, hati yang pernah kumiliki itu selalu ada hingga kini, bahkan mungkin takkan lekang oleh waktu aku ingin menyayanginya. Namun, perasaan yang tersisa itu hanyalah sebentuk perasaan menyayangi seorang adik pada kakaknya.
IKHLAS??

Ya. aku sangat ingin meraih kata itu. bukan hanya sekadar kata yang selalu terucap dibibirku ketika saya harus melihat bahkan menyaksikan peristiwa yang bagi sebagian kekasih lainnya akan merasakan gempa seketika bagi ruh dan raganya. Namun, Kata IKHLAs berhasil menuntunku agar berani menerima risiko mencintai kekasih. Bukankah mencintai itu bukan hanya untuk diberi semata? tapi, untuk memberi cinta dengan melihat kebahagiaan mereka. Dan, prinsip sepertilah itu yang selalu tertanam di logikaku hingga kini.

Duhai, LelakiKu! Inilah Aku, kekasihmu

Kepuasan seperti apalagi yang kau inginkan Lelaki?
Wanitamu telah memberikan keindahannya
Sepasang bola mata indah yang hanya memandangmu
dengan tatapan tak berkedip

Bibir meranum yang akan menyuguhkanmu
ribuan ciuman kata suciNya

Wajah bersinar seperti cahaya pagi yang selalu terbasuh wudhu
Senyuman sehangat mentari
yang akan dicadarinya agar tak dinikmati pecinta lain

Jika Kelak Ku Temui Bulan

Jika kelak kutemui bulan
Ingin kujamah selaput hatinya
Setubuhi cahayanya
Dengan mata ‘Tayu’ ku….

Namun,
Bulan tak ingin temuiku…
Pesannya tersampaikan pada pekat malam
Pada hitam langit
Pada cahaya bintang……
Aku tak peduli…..
Sebab bintang kini menyapaku

Empat Musim

Pada suatu musim yang membara
Kulihat ragaku terbakar api cinta

Pada suatu musim yang membeku
Kudapati batinku bersatu digundukan salju membatu

Pada suatu musim yang bersemi
Tetap kurangkai hatiku hingga ujung musim

Pada suatu musim yang mencair
Tak jua kudapati rasa itu melumur padamu
Hingga diujung musim ini
Kugenggam asaku lagi

Punya Pacar Extra Super Cuek?? Warning for Ladies #2

Sekedar melanjutkan tulisan sebelumnya (#1). Masih mengupas tentang cowok cuek dan tetekbengeknya.

a. cowok cuek tidak akan atau sangat jarang mengatakan ” i love You”. buatnya, hal yang sepele. Tapi, jika dia sudah bertemu dan telah merasa rindu, maka akan memperlakukan ladiesnya dengan manja sekali. Oleh karena itu, gunakanlah momen seperti ini untuk menggali info lebih banyak atau sekedar bermanja-manja sebagai kekasih yang selalu diabaikan. haha..

b. cowok cuek tidak akan mencemburui ladiesnya.
Untuk tipe seperti ini, seebenarnya merupakan keberuntungan buat para ladies. Sebab, ladies, tidak akan merasa was-was jika ingin kemana saja dengan teman laki-lakinya (baca: sahabatnya). Tidak akan ada sms atau telpon berubi-tubi dari si ‘cowok’ mengenai “mau kemana? dengan siapa?? aku kenal gag temen cwok kamu? ” pertanyaan2 seprti itu tdak akan ada. Kecuali, ladies sendiri yang berinisiatif untuk memberitahukan semua teman laki-laki yang sering bersamanya. Akan tetapi, terkadang kita para ladies merasa dongkol juga, sebab kadang bertanya2, cowok kita sayang gag sih? Kok gag pernah ngelarang ini ngelarang itu, apalagi jika pergi bareng dengan cowok lain. Jadi, merasa tidak diperhatikan gitu. hehe

Punya Pacar Extra Super Cuek?? Warning for Ladies #1

Punya pacar Extra Super Cuek?? Warning for ladies…….
Kali ini saya akan berbicara tentang para ladies yang memiliki pacar atau cowok yang ekstra ordinary super cuek. Alasannya, bukan karna saya memiliki pacar seperti itu saat ini. Tetapi setidaknya, saya hanya ingin berbagi cerita.
Ada beberapa ciri cowok cuek pada para ladies ‘pacarnya’. Berikut ini, silakan Anda baca baik-baik dengan hati dan logika
yang senantiasa dipergunakan.

a. Cowok cuek sangat jarang untuk SMS atau menelpon pacarnya
Para cowok dengan tipe seperti ini tak jarang membuat para ladies mendongkol atau bahkan mengumpat sendiri atau bisa saja memarahi mereka (baca: cowoknya atau pacarnya) jika dalam sehari saja tidak ada SMSnya atau telponnya. Saran saya, jangan terlalu berharap untuk mendapatkan SMS atau telepon lebih dulu dari si’dia’ atau bahkan mengharapkan SMS dibalas cepat. Karna, tipe cowok seperti ni, tidak akan terlalu memedulikan hal-hal sepele semacam ini. Yah, mereka menganggap sepele, karena menurut mereka, kalo mereka sudah menjadi pacar kita atau mencintainya, itu sudah cukup. Terlalu membuang waktu jika harus melakukan hal ini hampir tiap hari. Jadi, Kepercayaan dan kesabaranlah yang akan menjadi penentu hubungan Anda selanjutnya. hehehe