Kau_Penasbih Cintaku_Aku_Kekasihku=Ikhlas

Dicomot paksa dari Om Google
Aku paham dengan hatiku sekarang. bahwa terkadang mencintai itu lebih menyakitkan, hingga kalimat yang selalu terngiang di indra dengarku bahwa “milikilah hati seseorang yang mencintaimu dengan tulus, ikhlas, bukan mempertahankan hati yang kau cintai tapi tak pernah engkau miliki.”

Saya sadar dengan sesadar-sadarnya, hati yang pernah kumiliki itu selalu ada hingga kini, bahkan mungkin takkan lekang oleh waktu aku ingin menyayanginya. Namun, perasaan yang tersisa itu hanyalah sebentuk perasaan menyayangi seorang adik pada kakaknya.
IKHLAS??

Ya. aku sangat ingin meraih kata itu. bukan hanya sekadar kata yang selalu terucap dibibirku ketika saya harus melihat bahkan menyaksikan peristiwa yang bagi sebagian kekasih lainnya akan merasakan gempa seketika bagi ruh dan raganya. Namun, Kata IKHLAs berhasil menuntunku agar berani menerima risiko mencintai kekasih. Bukankah mencintai itu bukan hanya untuk diberi semata? tapi, untuk memberi cinta dengan melihat kebahagiaan mereka. Dan, prinsip sepertilah itu yang selalu tertanam di logikaku hingga kini.

Jika sebagian pecinta menganggap bahwa sangatlah mustahil bisa menerima kenyataan kekasihmu termiliki oleh pecinta lain. Maka, Dengan TEGAS aku membantahnya. Karna, seyogyanya cinta sejati itu hanya KepadaNYA saja, bukan pada manusia yang sesungguhnya. Yang hanya melihat cinta dari kacamata nafsunya semata. Mengagungkan cinta atas nama nafsu.


CINTA.

Satu kata yang entah kapan saya bisa menasbihkannya sendiri untuk kekasihku. Satu kata yang tak pernah terdefinisikan olehku. Satu kata yang takkan kubagi jika tlah kumilikinya. Satu kata yang terkadang menuntunku untuk selalu ingin bernafas hanya untuknya saja. Satu kata yang entah menghancurkan ruhku atau justru menyatukannya.

Ya. Seyogyanya cinta itu terkadang membunuh logikaku. Tak menghiraukan penasbih cinta lain padaku hanya atas nama cinta yang besar terhadap kekasihku diwaktu lalu yang takkan termiliki kapanpun itu. Tapi, bukankah itu tolol?? BUkankah cinta membuat para kekasih Tolol bahkan tak berlogika?? Wallahu a’lam. Namun, Yang kupahami, cinta yang pernah kumiliki untuk dua nama kekasihku diwaktu lalu bukan sekadar cinta tolol, tapi justru tetap terjaga di sudut hati yang lain kini, dengan posisi yang berbeda, tentunya.


Bentuk cinta yang kumiliki untuknya adalah bentuk keikhlasan yang harus kubangun hingga kapanpun.Meski, 100% belum tercapai kini, tapi 90% telah tergantikan oleh perasaan cinta yang lain untuk mereka. Maka, ucapku “AKu Tlah ikhlas atasmu kekasih.”

Penasbih cintaku

Dengan penuh kerendahan hati ingin kututurkan pada mereka, bahwa saya hanyalah wanita biasa. BUkan cleopatra si penakluk lelaki, yang memiliki kecantikan luar biasa yang bisa merobohkan rasa setiap lelaki yang memandangnya. JIkapun, di waktu yang lalu bahkan kini, rasa yang pernah tertawarkan untukku tak pernah kusambut, maka izinkanlah lisan ini menghaturkan maaf. Bukan karna saya PEMILIH terhadap cinta, tapi, hanya sungguh hal yang sangat sulit berterima di hati saya.

Tapi, satu yang hal yang membuatku bersyukur pernah mengenal kalian, adalah ketika kalian masih mampu dan tetap menjadikanku “Adik termanis” hingga kini, meski telah dalam kapasitas yang berbeda, tentunya. AKU menyayangi kalian, seperti adik yang selalu ingin disayang oleh saudara lelakinya. Itulah sebab, saya ingin berterima kasih karna menjadi Kakak terbaik. JIkapun, telah tuturkataku dan tindakku yang menyakiti kalian, maka berkenanlah kiranya memaafkanku dan mendoakan bahagiaku kelak. Pintaku.

Kekasihku kini.

Jikapun kelak ALLAH swt menjadikanmu imam dalam hidupku yang bisa menuntunku ke surgaNYA, maka suatu anugrah terindah yang diberikanNYA padaku. NAmun, jikapun kelak, APA yang kita citakan tak terkabulkan, maka pahamilah, bahwa bukan aku atau kamu yang menginginkannya, tapi, Allah telah telah merencanakan dan menentukan yang terbaik untuk kita.Karna SAYapun tak ingin egois pada Tuhanku dan takdirku.

Namun, satu hal yang perlu kamu pahami, bahwa cinta yang termiliki kini untukmu, bukanlah cinta biasa seperti lagu Afgan. Hadirmu, justru semakin membuatku memahami arti mencintai dan dicintai yang sebenarnya. Meski saya tak sesempurna Aisyah dan tak secantik Manohara, tapi hanya tulus dan ikhlas mencintamu kini yang tertasbihkan.
.

0 komentar:

Posting Komentar